Lukman.NET

Sebuah blog perjalanan seorang pemuda.

Nasihat dari seorang kakek misterius di dekat makam.

Hari itu seperti aktifitas rutin tiap tahun, setiap tahun hari raya Idul Fitri aku dan keluarga selalu berziarah ke makam kakek dan nenek kami. Kemarin tepat nya tanggal 31 Agustus 2011 atau tepat nya 1 Syawal 1432 H setelah aku ziarah ke makam nenek yang berada di dekat rumah yang tidak jauh, aku dan keluarga pun langsung ziarah ke makam kakek yang ada di pemakaman umum Pulogadung, Jakarta Timur. Tidak beda seprti tahun-tahun sebelum nya setelah sesampai nya di makam aku langsung memasuki area makam dan akhir nya tiba juga di depan makam kakek ku, tanpa menunggu lama aku pun langsung jongkok di samping makam kakek dan membacakan doa serta Q.S Yasin. Setelah aku selesai membacakan doa aku pun beranjak dari area makam, memang suasana saat itu sangat panas sekali terik nya matahari. 

Setelah selesai ziarah waktu pun sudah menunjukan pukul 12.05 WIB itu pertanda aku harus shalat dzuhur terlebih dahulu sementara keluarga ku yang lain mereka sedang makan baso di dekat kuburan "Ya memang enak baso disana, setiap tahun kami selalu menyempatkan diri untuk makan baso itu". Oh iyaa tadi sampai waktu shalat dzuhur, akhir nya pun aku menuju mushola yang tidak juah dari makam, bergegas aku mengambil air wudhu dan kebetulan ada seorang kakek yang sudah tua dia juga hendak ingin shalat dzuhur lalu beliau mengajak ku untuk shalat dzuhur berjamaah. Akhir nya kami pun shalat dzuhur jamaah, setelah selelsai shalat dzuhur aku hendak beranjak dari tempat duduk ku tapi kakek itu menahan tangan ku seraya berkata dia menanyakan asal ku. Kata kakek itu, "Nak, asal km dmna..??", Aku pun menjawab"Aku dari Kranji kek, tepat nya di Bintara". Oh ternyata kakek itu juga berasal dari Bekasi juga beliau berasal dari Kali Abang nangka. Dan Kakek itu memperkenalkan diri nya beliau adalah seorang Kyai H. Zainul Arifin Al Faqir beliau menceritakan biodata dan riwayat beliau. Beliau lahir asli Bekasi 17 Agustus 1940. Pertama beliau menceritakan karir beliau, beliau adalah dulu nya seorang PNS pada jaman nya, waktu itu beliau di tugaskan oleh atasan nyauntuk dinas di luar kota,namun beliau menolak nya karena beliau tidak bisa meninggalkan orang tua nya yang ada disini. Perlu kita ketahui beliau menjadi PNS pada umur 30 tahu beliau seorang lulusan PGSD saja. Dan pada akhir nya beliau di berikan dinas di daerah DKI Jakarta  saja. Beliau begitu antusias layak nya seorang anak kecil yang menceritakan dengan semangat nya, akhir nya aku pun mengurungkan niat ku untuk segera beranjak dari masjid itu dan melanjutkan pembicaraan dengan kakek itu. Beliau menceritakan, beliau mengajar di sebuah sekolah MI yang pada saat itu terbesar di daerah DKI Jakarta tepat nya persis di depan makam yang sekarang, dulu daerah ini sangat sejuk hamparan tanah dan pohon masih ada. Setelah di bangun terminal dan kawasan industri semua nya telah berbeda, asap kendaraan dan limbah dimana-mana.Setelah cukup panjang cerita tentang sejarah pulo gadung, beliau menceritakan riwayat hidup nya. Beliau adalah sosok orang yang semangat, dengan moto hidup nya yang berasal dari Al-quran yaitu "faidza faroghta fanshob wailaa robbika farghob.... abis selesai satu kerjaan, mulai lagi kerjaan yg lain...." setelah beliau menjadi PNS beliau melanjutkan lagi ke perguruan tinggi hingga akhir nya dia menyadang sarjana. Dan karir nya pun melesat dari awal guru MI menjadi guru smp lalu menjadi guru sma, luar biasa semangat beliau. Beliau juga mengajarkan kenapa bisa seperti itu, karena beliau melakukan 4 hal yaitu "Kerja Benar, Kerja Baik, Kerja Jujur dan terakhir Kerja Ikhlas" ternyata semasa dia kerja beliau melakukan 4 hal tersebut Jika kita kerja jujur dan melakukan kerja benar maka hasil nya pun akan menjadi baik, dan di akhiri dengan kerja ikhlas yaitu agar pekerjaan kita menjadi berkah. Dan beliau juga mengingat kan pada ku bahwa kita harus tetap berpegang teguh dan haru s memahami arti dari ponadasi kita yaitu "Apa itu IKHSAN?, Apa itu IMAN? dan Apa itu ISLAM?". Di akhir pertemuan tersebut beliau juga berpesan agar 3 tahun lagi aku harus segera menikah karena jangan terlalu lama dan menjalankan sunah-nya Rosulullah yaitu menikah di umur 25 dan di umur 30 aku harus bisa beribadah haji.

Subhanallah.. Pertemuan dengan seorang Guru sekaligus Orang tua yang memberikan banyak nasihat pada diri ini. Semoga ini adalah suatu pertanda baik. Amiin, wallahu a'lam bisywab.







Facebook Twitter RSS