Berdamai dengan Masa Lalu
Diposkan oleh
Unknown
Sunday, August 28, 2011 at 10:34 AM
0
komentar
Labels :
other
Kita manusia dan atas nama sisi manusiawi, kita menyadari bahwa kita tidak terlepas dari masa lalu. Baik dan buruknya masa lalu, itulah yang membentuk adanya kita sekarang. Begitu juga dengan Anda dan pasangan. Anda dengan masa lalu hubungan Anda dengan kekasih-kekasih sebelumnya, serta pasangan Anda sekarang yang memiliki sejarah hubungan dengan (para) mantannya. Tidak jarang kita mendengar munculnya masalah dengan pasangan kini akibat kisah masa lalu yang belum usai, atau masih saja meninggalkan bekas.
Seorang teman yang baru saja melangsungkan pernikahan bercerita pada saya bahwa dengan maksud baik, ia mengundang mantan kekasihnya. Sang mantan kekasih tersebut pun memberikan hadiah. Tidak terlalu istimewa bagi orang lain, namun sangat berkesan bagi teman saya ini. Justru usai bulan madu ia kembali terkenang dengan kisah yang pernah ia alami bersama sang mantan kekasih. Bukan berarti pernikahannya tidak bahagia, namun ia "hanya" sekedar jadi sering terkenang akan kisah lamanya tersebut. Nah!
Berdamai dengan masa lalu mungkin bukanlah hal mudah, namun harus kita lakukan untuk sebentuk perkawinan yang sehat. Berikut ini adalah tips untuk menerima dan berdamai dengan masa lalu Anda dan juga pasangan Anda.
Urusan yang Belum Usai
Kisah cinta di masa lalu yang belum usai haruslah diselesaikan. Daphne Rose Kingma, penulis Coming Apart: Why Relationships End and How to Live Through the Ending of Yours mengatakan bahwa kita semua pasti melalui proses emosional saat harus menghadapi kenyataan bahwa hubungan kita dan kekasih usai. Pada saat itu kita dipenuhi oleh kemarahan, kesedihan dan kekecewaan. Sayangnya, banyak dari kita yang mulai terserang sindrom "manusia kota yang serba kuat tanpa emosi". Maksudnya, nih jenis manusia yang semakin mematikan emosi dan menganggap menangis serta sedih adalah bentuk emosi negatif yang tidak dibiarkan timbul.
Dengan konsep ini, bahkan di saat kita bersedih karena hubungan dengan kekasih usai, kita tidak membiarkan diri "menikmati" saat-saat sedih. Kita terus saja berusaha berpura-pura tidak ada apapun yang terjadi, dan kemudian kembali menyibukkan diri seolah-olah kesedihan itu tidak kita izinkan dirasa. Semua hal kemudian memang berjalan kembali normal, tapi kita tidak menyelesaikan masalah, hanya menekannya ke alam bawah sadar untuk kemudian melupakannya.
Adalah hal yang baik jika kita membahas secara jujur mengenai hubungan masa lalu kita dengan pasangan kita sekarang. Tapi begitu Anda usai menceritakannya, biarkan selesai sampai di situ. Jangan jadikan topik tentang kisah hubungan masa lalu Anda menjadi topik yang terus-menerus dibicarakan. Saat Anda membicarakan masa lalu dengan pasangan Anda, jadikan topik tersebut untuk menghargai hubungan yang ada kini. Bukan mengungkitnya untuk kemudian membandingkan dan tidak lagi menghargai hubungan yang ada kini.
Syukuri
Banyak dari kita tidak menyadari betapa hubungan yang kita miliki sekarang patutlah disyukuri. Daripada menceritakan pada pasangan kita betapa bahagianya kita kini, kita lebih sering menceritakan betapa TIDAK bahagianya kita dengan kekasih kita yang lalu. Jika Anda tidak fokus pada penghargaan terhadap kebahagiaan yang Anda miliki kini, serta justru lebih fokus pada masa lalu, hal itu tidak akan membawa pengaruh buruk bagi hubungan Anda dan pasangan kini.
Masa Lalu yang Tidak Sempurna?
Lagipula, siapa sih yang memiliki masa lalu serba sempurna? Nasihat terbaik yang dapat diberikan bagi pasangan yang sedang bersiap menikah adalah bahwa mereka haruslah terbuka untuk semua hal yang terjadi di masa lalu. Seminimal mungkin masa lalu yang perlu Anda tutupi. Tentu perlu dipilah, namun jangan biarkan masa lalu yang begitu besar pengaruhnya bagi masa kini Anda tutupi dari pasangan Anda. Jika menceritakan masa lalu Anda dapat meningkatkan kualitas hubungan masa kini, lakukanlah. Namun jika bagian dari masa lalu tersebut tidak memberi pengaruh positif bagi hubungan kini, biarkan saja menjadi masa lalu tanpa perlu diungkit lagi. Berdamai dengan masa lalu Anda dan pasangan, semoga mempererat jalinan hubungan Anda. Semakin mengenal baik-buruk diri Anda dan pasangan, serta semakin mantap menapaki jenjang hubungan yang lebih serius, pernikahan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)